Growth spurt yang dialami oleh bayi yang baru lahir merupakan fase tumbuh kembang yang meningkat dengan cepat dan secara tiba-tiba dalam waktu yang cukup singkat. Bagi new Moms fase ini mungkin akan menjadi hal yang mengakibatkan panik. Namun, fase ini sebenarnya umum terjadi pada usia bayi yang masih muda, antara 2-3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, hingga 9 bulan setelah lahir. Selama fase ini, Moms mungkin merasa bayi lebih lapar, sering minta menyusu, hingga istirahat atau tidur dengan durasi yang lebih lama dari biasanya. Meskipun fase pertumbuhan ini pada bayi termasuk hal yang normal dan salah satu bagian alami dalam tumbuh kembang bayi, namun banyak Moms yang merasa khawatir atau bingung bagaimana cara menghadapinya.
Untuk itu, Kind Guide Asia akan membantu Moms yang mungkin masih bingung bagaimana cara menghadapi growth spurt yang dialami bayi dalam artikel ini, termasuk tanda-tanda yang biasanya dialami oleh bayi ketika mereka memasuki fase ini bagaimana cara Moms menghadapinya, dan apa hal yang harus dilakukan ketika bayi mengalami fase growth spurt. Selain itu, artikel ini juga akan membahas mengapa growth spurt terjadi dan bagaimana fase tersebut mempengaruhi waktu istirahat dan pola makan pada bayi agar Moms dapat bersiap-siap sebelum growth spurt pada bayi terjadi.
Apa itu Growth Spurt?
Dalam Bahasa Indonesia, growth spurt berarti lonjakan pertumbuhan. Secara singkatnya, lonjakan pertumbuhan ini adalah fase di mana tubuh manusia, atau dalam konteks ini tubuh bayi yang baru lahir tumbuh dengan cepat dalam waktu yang cepat. Penyebab growth spurt adalah fase hormon pertumbuhan dalam tubuh bayi yang telah mencapai level tertinggi sehingga memicu peningkatan pertumbuhan dan perkembangan pada tubuhnya. Selama fase tersebut, bayi akan mengalami kebutuhan nutrisi dan istirahat yang lebih banyak dari sebelumnya. Karena itu, sangat wajar apabila bayi cenderung rewel di waktu-waktu tertentu hingga membutuhkan asupan ASI yang lebih dari biasanya. Maka dari itu, sangat penting untuk Moms dan Dads pahami fase bayi akan menunjukkan tanda percepatan pertumbuhan yang justru muncul pada waktu awal bayi lahir.
Pada umumnya, bayi mungkin mengalami percepatan pertumbuhan pada usia 2-3 minggu, 5-6 minggu, 3 bulan, hingga 6 bulan setelah lahir. Namun, tak jarang growth spurt terjadi di usia hingga 9 bulan setelah lahir. Di fase krusial ini, si kecil mengalami pertumbuhan yang pesat pada berat badan bayi hingga lingkar kepala yang lebih cepat. Namun, Moms dan Dads tidak perlu khawatir karena selama dokter anak yang memantau perkembangan bayi yang sedang mengalami percepatan pertumbuhan tidak menemukan anomali dalam proses growth spurt pada anak ini, maka lonjakan perkembangan pada bayi tersebut masih tergolong normal. Durasi growth spurt juga cukup singkat, antara 2 sampai 3 hari, atau satu minggu. Dalam kurun waktu ini, si kecil akan mengalami peningkatan berat dan tinggi badan.
Karena bayi sedang mengalami perubahan dan mengalami peningkatan pada waktu-waktu tertentu, maka dukungan emosional dan fisik kepada bayi dari Moms dan Dads sangat dibutuhkan. Namun, meskipun fase ini dapat dibilang melelahkan bagi orang tua, fase ini adalah bukti bahwa bayi berkembang dan tumbuh secara baik, sehingga tidak perlu khawatir dan si kecil akan kembali tenang dalam beberapa hari.
Tanda-tanda Bayi Mengalami Growth Spurt
Agar lebih mengenal growth spurt bayi, kenali tanda growth spurt pada bayi dan cara menghadapinya di bawah ini yuk, Moms!
1. Rewel
Pertumbuhan bayi yang cepat pada umumnya akan membuat bayi lebih rewel dari biasanya dan mungkin sering terbangun di malam hari yang disertai demam. Banyak orang tua yang mengira bahwa si kecil sedang sakit pada fase ini, namun justru sebaliknya, tanda ini adalah tanda yang baik bahwa bayi sedang bertumbuh kembang dengan normal. Untuk menangani growth spurt dengan tanda berikut, Moms dan Dads pastikan bisa mengatasinya dengan memberikan tambahan perhatian hingga si kecil tidur kembali.
2. Sering Lapar
Ketika si kecil mengalami proses tumbuh kembang yang cepat, bayi akan mengalami pertambahan berat badan yang berpengaruh pada kebutuhan nutrisi bayi. Saat bayi tumbuh kembang ini, sangat disarankan untuk bayi dapat disusui oleh Moms yang mengonsumsi makanan bergizi dengan produksi ASI yang baik, agar kebutuhan nutrisi dan gizi bayi pun terpenuhi. Setiap kali bayi sedan dalam fase pertumbuhan ini, biasanya bayi akan memberikan tanda ingin menyusu setiap 3 atau 4 jam sekali. Tanda dari growth spurt ini sangat normal terjadi. Jadi, jika si kecil sedang mengalami gejala ini, maka Moms dan Dads tidak perlu khawatir dan tetap berikan nutrisi yang cukup bagi si kecil ketika mengalami gejala tersebut.
3. Jam Tidur Tidak Teratur
Tanda-tanda growth spurt selanjutnya adalah ketika si kecil sedang mengalami fase istirahat yang tidak teratur. Perubahan waktu tidur bayi merupakan akibat dari tumbuh kembang si kecil yang meningkat secara signifikan. Pada masa ini, pola tidur bayi bisa lebih panjang dari biasanya. Ketika si kecil beristirahat malam atau tidur siang yang lebih lama, Moms dan Dads disarankan untuk tidak membangunkannya agar waktu istirahat bayi tetap cukup ketika mengalami lonjakan pertumbuhan pada bayi.
Cara Menghadapi Growth Spurt
Bayi yang mengalami lonjakan perkembangan mungkin akan lebih sensitif, sering menyusu, hingga mengalami perubahan jadwal tidur. Namun, Moms dan Dads dapat mengatasi ini dengan cara memberikan nutrisi yang cukup untuk bayi, memperhatikan jadwal tidurnya dan tidak membangunkannya agar tetap memiliki istirahat yang cukup, serta memberikan perhatian ekstra pada bayi. Selain itu, Moms dan Dads juga bisa menyewa pengasuh anak profesional untuk membantu meringankan kekhawatiran yang muncul pada benak Moms dan Dads. Pasalnya, ketika si kecil sedang mengalami periode perubahan ini, bantuan profesional akan lebih peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi ketika bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Nah, setelah membaca penjelasan mengenai growth spurt di atas, semoga Moms dan Dads akan dapat mengatasi dan memberikan yang terbaik untuk pertumbuhan bayi di 1 tahun pertama kehidupannya.