Semenjak menjadi orang tua untuk pertama kalinya, aku percaya kepekaan terhadap perubahan perilaku dan perkembangan anak adalah hal yang cukup penting. Contohnya ketika anak tiba-tiba gampang berubah mood-nya, tiba-tiba rentan terhadap penyakit, sampai gejala-gejala aneh yang ternyata cukup normal pada anak di bawah usia lima tahun atau balita. Salah satu kondisi yang umumnya dikhawatirkan oleh Moms padahal merupakan kondisi yang wajar adalah Terrible Two. Dalam kondisi ini, Moms mungkin menemui sifat anak yang berubah menjadi pemarah dan moody tanpa sebab yang jelas pada anak usia 2 tahun. Padahal, ada sebabnya lho Moms kenapa anak-anak bisa memiliki perubahan suasana hati yang cukup signifikan. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Apa itu Terrible Two?

Mendengar kata Terrible Two mungkin terkesan menyeramkan, tapi Terrible Two nggak semenyeramkan itu kok, Moms! Justru, di masa ini lah masa emas pembentukan identitas dan karakter anak. Maka itu, penting untuk Moms dan Dads melakukan riset parenting yang konsisten terhadap  kondisi ini sebelum memasuki masa yang menantang ketika si kecil genap 2 tahun. Terrible Two adalah istilah untuk fase di mana anak yang umumnya memasuki usia 2 tahun mulai mengeksplorasi kemandirian dan suasana hati mereka yang diwujudkan dengan mengamuk, frustrasi, hingga tantrum. Di masaperkembangan ini, anak mungkin banyak untuk belajar menolak aturan yang ada karena merasa ‘mandiri’ untuk mengikuti kemauannya. Sehingga, ketika lingkungannya menolak atau melarangnya mendapatkan apa yang mereka mau, mereka akan mengekspresikan kekesalan dan kondisi hati mereka dengan cara menangis, berteriak, hingga mengamuk.

Apa Faktor Penyebab Terrible Two?

Ketika anak menginjak usia 2 tahun, tahap Terrible Two merupakan fase perkembangan normal yang dialami oleh anak. Setelah mengetahui definisinya, Moms dan Dads mungkin bertanya-tanya apa faktor penyebab Terrible Two pada anak yang sedang tumbuh dan berkembang. Anak di usia 2-4 tahun kerap kali mengalami fase “galau” atau bimbang terhadap dua pilihan, yaitu mengikuti kemauan hatinya atau mengikuti apa yang telah diatur oleh lingkungannya. Itu lah yang disebut sebagai Terrible Two. Contohnya ketika anak ingin memanjat perosotan di taman bermain, kemudian orang tua atau pengasuh anak melarang itu. Maka, hal ini dapat menimbulkan bergelutnya perasaan dalam diri anak untuk mengikuti kemauannya atau mengikuti larangan yang diberikan oleh orang terdekatnya. Fase ini anak akan banyak “galau” dan menyebabkan anak pada usia 2-4 tahun mudah tantrum.

Selain itu, anak-anak di usia ini tengah bergelut dengan emosi dan perilaku yang self-centered atau hanya berfokus pada diri mereka sendiri. Sehingga ketika anak memasuki fase ini, akan mengakibatkan anak tantrum, menggigit, menendang memukul, marah, hingga berteriak karena keinginan emosionalnya tidak terpenuhi. Karena huru-hara ini lah, fase ini disebut dengan istilah Terrible Two.

Ciri-ciri Anak Memasuki Terrible Two

Ketika anak berusia 2 tahun dan mulai memasuki fase Terrible Two, ada beberapa ciri-ciri tanda anak sedang dalam fase tersebut yang Moms bisa perhatikan untuk kemudian mencari cara bagaimana mengatasi fase membingungkan yang dialami anak tersebut. Berikut daftarnya:

• Kerap kali mengatakan “tidak” atau menolak aturan yang telah dibuat oleh lingkungan sekitar.
• Memukul, menendang, hingga melakukan kekerasan fisik lainnya terhadap orang tua, pengasuh, atau teman.
• Frustrasi ketika gagal berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
• Tantrum.
• Memperoleh keterampilan dan kemampuan untuk melawan kondisi dalam lingkungan sekitar.

Cara Mengatasi Terrible Two

Moms dan Dads mungkin kerap dibuat kewalahan oleh si kecil dalam menghadapi fase Terrible Two dan mengatasi perilakunya yang tidak stabil. Fase ini mungkin juga dapat menjadi fase menantang ketika si kecil sudah susah di atur dan semakin sulit untuk menghadapi anak yang sedang melewati fase penuh emosi ini.

Tenang aja, Moms dan Dads! Yuk kita belajar bareng-bareng cara mengatasi Terrible Two pada buah hati tercinta.

1. Menguji keterampilan dan kemampuan berpikir anak dengan komunikasi asertif yang baik antara Moms, Dads, serta anak.
2. Biarkan anak memiliki kendali dengan menawarkan apa yang diinginkannya, sembari membatasi dengan sesekali agar self-centered yang sedang dialami tidak semakin melekat pada anak.
3. Memegang tangan anak untuk memberikan sentuhan hangat agar anak lebih tenang saat fase tersebut.
4. Hubungi dokter anak apabila gejala yang dialami anak tidak kunjung berubah meskipun sudah mengatasinya dengan cara terbaik.

Ketika masuk fase Terrible Two, Moms dan Dads mungkin dihujani oleh banyak pertanyaan yang mengkhawatirkan tentang anak karena kondisinya yang terlihat tidak stabil dan cenderung tantrum. Namun, setelah membaca penjelasan di atas, Moms dan Dads bisa mengambil kesimpulan bahwa masa ini adalah masa emas dalam pertumbuhan intelektual dan fisik anak. Sehingga, ketika anak usia 2 tahun mengamuk dengan volume yang cukup sering, masa anak tersebut sedang melewati fase Terrible Two. Hal ini terjadi karena anak ingin mengembangkan lebih banyak kemandirian diri dengan mengikuti hal yang mereka mau. Namun, Moms dan Dads tidak perlu khawatir karena seiring bertambahnya usia, kondisi ini akan semakin membaik hingga anak umur 4 tahun. Jangan lupa untuk terus dampingi anak ketika anak secara alami ingin menjelajahi perasaan emosional dan egoisnya dengan tetap memberikan komunikasi yang baik dan asertif. Good luck, Moms dan Dads!